Beranda | Artikel
Apa Makna Takwa? - Syaikh Utsman al-Khamis #NasehatUlama
Rabu, 29 Juni 2022

Apa Makna Takwa? – Syaikh Utsman al-Khamis #NasehatUlama

Ia bertanya, “Apa makna takwa?” Takwa yaitu kamu membuat pelindung antara dirimu dengan neraka. Yakni sesuatu yang melindungimu dari neraka. Ada yang mengatakan, takwa kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala yaitu —seperti yang dikatakan Ali radhiyallahu ‘anhu dan Ibnu Mas’ud— Dengan menjadikan Allah diingat sehingga tak terlupakan, disyukuri sehingga tak dikufuri, dan ditaati sehingga tak dimaksiati. Inilah takwa kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala.

Takwa kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala juga sebagaimana yang dikatakan Ibnu Mas’ud dan diriwayatkan juga dari Umar serta Ubay bin Ka’ab, bahwa ia berkata kepada seorang lelaki, “Bagaimana menurutmu, jika kamu melewati jalan yang penuh duri, apa yang kamu lakukan?” Ia menjawab, “Aku akan menyingsingkan pakaianku dan berhati-hati agar tidak terkena duri.” Ibnu Mas’ud berkata, “Inilah makna takwa!” Bersiaga dengan ketaatan dan berhati-hati agar tidak terjerumus ke dalam kemaksiatan.

Sebagian ulama juga mengatakan takwa adalah dengan kamu beribadah kepada Allah dengan cahaya dari Allah, demi mengharap pahala Allah; dan dengan meninggalkan maksiat kepada Allah dengan cahaya dari Allah, karena takut dari azab Allah Tabaraka wa Ta’ala.

======================================================================================================

يَقُولُ مَا مَعْنَى التَّقْوَى؟

التَّقْوَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَكَ وَبَيْنَ النَّارِ وِقَايَةً

أَيْ شَيْئًا يَقِيْكَ النَّارَ

وَقَالَ بَعْضُهُمْ تَقْوَى اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى

كَمَا قَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ وَقَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ

أَنْ يُذْكَرَ فَلَا يُنْسَى وَأَنْ يُشْكَرَ فَلَا يُكْفَرَ وَأَنْ يُطَاعَ فَلَا يُعْصَى

هَذِه تَقْوَى اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى

تَقْوَى اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى كَمَا قَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ وَأَيْضًا جَاءَتْ عَنْ عُمَرَ وَأُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ

أَنَّهُ قَالَ لِرَجُلٍ

أَرَأَيْتَ إِنْ جِئْتَ إِلَى طَرِيقٍ فِيهِ شَوْكٌ مَاذَا تَفْعَلُ؟

قَال شَمَّرْتُ أَيْ رَفَعْتُ ثِيَابِي وَحَذَرْتُ حَتَّى لَا أَقَعَ فِي الشَّوْكِ

قَالَ هَذِهِ التَّقْوَى

التَّشْمِيرُ بِالطَّاعَةِ وَالْحَذَرُ مِنَ الْوُقُوْعِ فِي الْمَعَاصِي

وَقَالَ بَعْضُهُمْ التَّقْوَى

أَنْ تَعْبُدَ اللهَ عَلَى نُورٍ مِنَ اللهِ رَجَاءَ ثَوَابِ اللهِ

وَأَنْ تَتْرُكَ مَعْصِيَةَ اللهِ عَلَى نُورٍ مِنَ اللهِ

خَوْفَ عَذَابِ اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى

 


Artikel asli: https://nasehat.net/apa-makna-takwa-syaikh-utsman-al-khamis-nasehatulama/